EFEKTIVITAS FILTER GERABAH TANAH LIAT, KARBON AKTIF
DAN EKSTRAK DAUN SIRIH DALAM PENGOLAHAN AIR BAKU
SKALA RUMAH TANGGA
Yusriani Sapta Dewi
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia
Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan
Email: yenisapta@yahoo.co.id
Cemaran
oleh bakteri
E.coli sangat umum terjadi di sumber
air bersih rumah tangga. Salah
satu alternatif pengolahan air bersih yang ekonomis tepat guna adalah cara
filtrasi gerabah tanah liat. Metode penelitian menggunakan prosedur perlakuan
pada air sampel. Proses filtrasi mengandalkan proses osmosis yaitu perpindahan air melalui
membran permeabel selektif
dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Hasil penurunan
kandungan bakteri E.coli
setelah perlakuan menunjukkan
variasi dosis ekstrak
daun sirih berpengaruh terhadap penurunan bakteri
E.coli.
Komponen fenol dalam
minyak atsiri mempunyai
dasar kuat sebagai bahan
disinfektan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri E.coli. Terdapat perbedaan nyata pada
campuran penyusun filter gerabah
tanah liat dalam menurunkan kadar kekeruhan air baku.
Efektivitas filter gerabah tanah liat, karbon aktif dan disinfektan ekstrak daun sirih terhadap
penurunan kadar kekeruhan dan
kandungan bakteri E.coli,
tercapai jika dilakukan sesuai dengan komposisi tepat.
Kata kunci : bakteri E.coli, disinfektan, daun sirih,
filtrasi, dan gerabah tanah liat.
PENDAHULUAN
Meningkatnya
pertumbuhan penduduk dan
peningkatan pembangunan ekonomi, menyebabkan pengalokasian
sumberdaya air bersih (fresh
water) untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehat manusia dan peningkatan pertumbuhan ekonomi mengalami diversifikasi dan
cenderung menimbulkan sifat kelangkaan.
Air untuk
konsumsi minum tidak
boleh mengandung bakteri patogen
sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri E.coli melebihi batas-batas yang
telah ditentukan. Salah satu teknik penjernihan air yang telah
lama dikembangkan adalah saringan pasir Lambat.
Filter gerabah yang dibuat dari campuran tanah
liat dan dibakar pada temperatur 900oC
selama 8 jam. Dari penelitian yang dilakukan, ternyata
filter tersebut mampu menyisihkan antara 97,8%
dan 100% bakteri.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah filter gerabah campuran tanah liat dan
karbon aktif serta
pemanfaatan disinfektan ekstrak daun sirih.
METODE
uPersiapan
Instalasi
Gerabah
tanah liat sebagai filter
I dalam penelitian ini terbuat dari campuran tanah liat dan karbon aktif.
Disinfektan ekstrak
daun sirih dengan kadar 30% .
Objek percobaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
air sumur di
desa Jatirasa,
Kecamatan Jatiasih, Bekasi.
uProsedur
Penelitian
Air
sampel dialirkan secara gravitasi, melalui masing-masing filter
gerabah tanah liat, hasilnya ditampung dalam beberapa bak penampung luar. Air
tampungan tersebut masing-masing diberi disinfektan ekstrak daun sirih. Dengan variasi volume 0 ml, 5
ml,
10 ml,
15 ml. Setelah diaduk merata, didiamkan selama 30 menit. Air sampel
dialirkan kembali melalui filter
gerabah tanah liat
untuk mengurangi kekeruhan. Air akan mengalir secara gravitasi, merembes
melewati pori-pori dinding gerabah.
ANALISIS DATA
Parameter
yang dianalisis untuk air baku dan air hasil olahan meliputi kekeruhan dan
cemaran bakteri E.coli. Metode pengukuran kekeruhan
menggunakan Metode Nefelometrik, sedangkan pengujian E.coli
menggunakan metode MPN 333 menurut Formula Thomas. Nilai penurunan dinyatakan
dalam persen dengan formulasi
umum sebagai berikut:
E= (Co-Ci)/Cox 100% E = efisiensi penurunan
parameter; Co= konsentrasi sebelum pengolahan; Ci =konsentrasi sesudah
pengolahan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap.
Y_ij=µ+Ti
+βj + εij Di mana
Yij =
pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j; μ =
mean populasi; τi
= pengaruh aditif dari perlakuan
ke-i; βj = pengaruh
aditif dari kelompok
ke-j; εij=
pengaruh acak dari perlakuan ke-i dan
kelompok ke-j; dengan
i = 1,2,3,…t
dan j =
1,2,3…r
HASIL DAN PEMBAHASAN
uEfektivitas penurunan kandungan bakteri E.coli
Pada pemeriksaan awal, air
sumur sampel mengandung bakteri E.coli cukup tinggi yaitu 2400 MPN/100 ml. Setelah mengalami
perlakuan dengan gerabah tanah liat filter I kandungan E.coli turun menjadi
1400 MPN/100 ml, sedangkan perlakuan dengan gerabah
tanah liat filter II E.coli turun menjadi 1300
MPN/100 ml.
Proses filtrasi air oleh filter gerabah tanah liat mengandalkan proses secara
osmosis. Osmosis adalah perpindahan air
melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis sangat ditentukan
oleh potensial kimia air atau potensial air. Dalam proses filtrasi, kandungan
bakteri E.coli akan disaring oleh pori-pori dari filter gerabah tanah liat.
Pemberian disinfektan diharapkan dapat menurunkan kandungan E.coli lebih besar
lagi.
Pada
gambar 3, Perlakuan dengan
variasi filter gerabah tanah liat tanpa pemberian disinfektan
ekstrak daun sirih, mempunyai tingkat efektivitas
penurunan kandungan bakteri E.coli
pada filter I
sebesar 41,6 % dan
pada filter II
sebesar 45,8 %. Sementara dari hasil
penelitian terdahulu menyatakan bahwa membran
keramik mampu menurunkan kandungan bakteri
E.coli sebesar 98%
(Kasam dkk.,2009). Perbedaan cukup besar
yang terjadi pada
tingkat efektivitas penurunan bakteri
E.coli yang dilakukan Kasam dkk, adalah karena perbedaan pemakaian
campuran gerabahtanah liat yang
mempengaruhi ukuran pori-porigerabah
tanah liat serta
perlakuan waktu kontak air pada filter gerabah tanah liat.
uEfektivitas
penurunan kadar kekeruhan
Hasil
pengukuran kekeruhan air sumur
sampel menunjukkan 11 NTU. Setelah mengalami perlakuan dengan
gerabah tanah liat filter 1 kadar
kekeruhan turun 50,9% menjadi 5,4 NTU,
sedangkan perlakuan
dengan gerabah tanah liat
dengan filter II kadar
kekeruhan turun 56,4% menjadi
4,8 NTU. Penurunan parameter kekeruhan
tersebut karena adanya tekanan osmosis secara
alami atas larutan. Namun dengan perlakukan
disinfektan ekstrak daun sirih, kadar kekeruhan
mengalami peningkatan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penambahan
variasi volume disinfektan ekstrak daun sirih dengan peningkatan kekeruhan. Semakin banyak pembubuhan
ekstrak daun sirih menyebabkan kenaikan kekeruhan pada air sampel. Hal
ini ditunjukkan pada
gambar 4.
Setelah
kembali diperlakukan dengan filter
gerabah tanah liat, air yang mengandung disinfektan
ekstrak daun sirih mengalami penurunan kekeruhan. Kadar kekeruhan sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum
sesuai Permenkes
RI tentang persyaratan
air minum, yaitu di bawah 5 NTU. Rerata
efektivitas penurunan kadar kekeruhan menggunakan filter I sebesar
50,9% tidak jauh berbeda dengan penurunan kadar kekeruhan sebelum air
diperlakukan dengan disinfektan. Gambar 5 menunjukkan efektivitas penurunan
kadar kekeruhan setelah air
diperlakukan dengan filtrasi
kembali.
KESIMPULAN
Filter gerabah tanah liat dengan campuran
karbon aktif serta penambahan disinfektan ekstrak daun sirih, efektif
menurunkan kandungan bakteri E.coli dan menurunkan kadar kekeruhan dalam pengolahan air baku. Perlakuan
proses filtrasi dengan filter gerabah tanah liat menunjukkan adanya penurunan
kadar kekeruhan dan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara perbandingan
tanah liat dan karbon aktif sebagai penyusun filter gerabah tanah liat.
Penurunan kadar kekeruhan terjadi karena adanya tekanan osmosis secara alami
atas larutan, sehingga air jernih mengalir melintasi membran semipermeabel. Dari hasil
penelitian dapat diketahui bahwa pembubuhan ekstrak daun sirih dapat menurunkan
bakteri E.coli secara efektif dengan volume 15
ml, dengan efektivitas penurunan
mencapai 100%. Hasil perhitungan untuk perlakuan
ternyata terdapat perbedaan yang signifikan
antara variasi
jumlah ekstrak daun sirih terhadap penurunan bakteri E.coli.
SARAN
Filtrasi dengan
gerabah tanah liat
dengan campuran karbon aktif
serta ekstrak daun
sirih dapat digunakan sebagai
alternatif teknologi tepat guna pengolahan
air baku skala
rumah tangga;
namun perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk mencari
ketebalan media karbon aktif dan diameter
media yang optimal
untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Supaya tidak menimbulkan warna dan
kekeruhan, ekstrakdaun sirih diambil dengan cara
penyulingan.
DAFTAR PUSTAKA
uAnwar,
Affendi dan Ansofino, Beberapa
Dimensi Masalah Sumberdaya Air Ke Arah Pengelolaan Optimal,
Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan. Ed.
Sitanala Arsyad dan Ernan
Rustiadi. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.
uCheremisin,
P.N and Ellerbusch, F.
Carbon Adsorption, Hand Book. Michigan: J. Ann
Arbor Science.
Pub., Inc.,1980.
uChristady
H.
Hadiatmo. Mekanika
Tanah I. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2002.
uEdwin,Frank.“Pengaruh Senyawa Boraks Dalam Modifikasi
Karakteristik Lempung Montmorilonit Untuk Bodi Earthenware”.Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia 15(2006).
uIndonesia.KemenKes
Republik Indonesia. Permenkes RI
No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Kemenkes, 2010.
uIndonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup. Status
Lingkungan Hidup Indonesia 2010. Jakarta: KLH, 2011.
uKartasapoetra,
G.
Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.
uKasam, Eko
Siswoyo, Rina Ayu
Agustina.
u”Penggunaan
Membran Keramik untuk Menurunkan
Bakteri E.Coli dan Total Suspended Solid(TSS) pada Air Permukaan”. Jurnal
Sains Dan Teknologi Lingkungan. 1 (2009): 71-79.
uKiuk, Irman
Julferi. ”Penyediaan Air Bersih Di Wilayah Pesisir Dengan Menggunakan Filter
Tembikar Studi Kasus Pantai Kenjeran Surabaya”.
Tugas Akhir., ITS
Surabaya,(2008).
uMontgomery,
J.M. Water treatment Principles and Design. Jhon Wiley & Sons, Inc
USA,1985.
uNarto,
Siti Hani Istiqomah,
Nurs t . ”Uji
Kualitas Air
uMineral
Kemasan dan Pemurnian Air
Menggunakan Lempung
Aktif”.
Sanitasi Jurnal Kesehatan
Lingkungan. 1 (2008): 93-101.
uRini,
D.M. dan Mulyono. Khasiat
dan Manfaat Daun Sirih Sebagai Obat Mujarap dari
Masa ke Masa.
Jakarta: PT Agromedia Pustaka,2003.
uSastroamidjojo,
S. Obat Asli Indonesia, Jakarta: Dian
Rakyat,1997.
uSekewael, Serly
J. ”Karakteristik
Sifat Fisiokimia Komposit Besi Oksida Montmorilonit Hasil Interkalasi Silikat
Lempung Montmorilonit”. Indonesia Chimica
Acta.1(2008):24-32.
uSukarma,
Risyana. Buku
Panduan Pembuatan Saringan Keramik. Jakarta: Yayasan
Tirta Indonesia Mandiri,
2011.
uSutrisno,
T
dan
Suciati, E. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Yogyakarta:Rineka
Cipta,1991.
uVinka A.
Oyanedel-Craver, James A.
uSmith.”Sustainable
Colloidal-Silver Impregnated Ceramic Filter for Point of Use Water Treatment”.
Journal Environment Science &
Technology. 42(2008):23-45
uYuliat
dan Yayan Suryan .”Teknek Pengolahan
Air Minum Menggunakan Clay-Alam Bagi Masyarakat Di Bantaran Sungai Code
Yogyakarta”. Inotek.11(2007):141-154.
0 comments:
Post a Comment