Sunday, March 29, 2015

on Leave a Comment

DIstribusi Pendapatan dan DIstribusi Kekayaan

DISTRIBUSI PENDAPATAN
    Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan karena cakupannya tidak hanya menganalisa populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.Kebanyakan dari ukuran dan indikator yang mengukur tingkat distribusi pendapatan tidak tergantung pada rata-rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran distribusi pendapatan dipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan.
 
.           Masalah utama dalam distribusi pendapatan sebuah daerah adalah ketidakmerataan pendapatan antar kelompok masyarakat dalam daerah tersebut, oleh karenanya sering juga disebut tingkat ketidakmerataan atau kesenjangan.  
Ketidakmerataandistribusi pendapatan tersebut diakibatkan banyak hal terutama:
on Leave a Comment

Pengertian PDRB dan cara perhitungannya

Pengertian PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun.
– penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tmabah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada  tahun yang bersangkutan sementasra atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.
  • Metode penghitungan
 Penghitungan PDRB  dapat dilakukan dengan empat cara pendekatan yaitu :
on Leave a Comment

KONSEP DAN METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ?

" KONSEP DAN METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL "


A.   PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. 

on Leave a Comment

SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN (CIRCULAR FLOW) DAN INTERAKSI ANTAR PASAR ?

SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN (CIRCULAR FLOW) DAN INTERAKSI ANTAR PASAR

a. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)
Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antarpelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.

Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

on Leave a Comment

Apa itu pasar faktor produksi ?

Kegiatan produksi akan dapat berjalan dengan baik apabila faktor produksi yang dibutuhkan tersedia. Keberadaan faktorfaktor produksi dapat diperoleh di pasar faktor produksi. Jadi pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran faktor-faktor produksi yang berupa alam (tanah), tenaga kerja, modal (uang), dan pengusaha (entrepreneur). Penawaran faktor produksi berasal dari konsumen dan permintaan faktor produksi berasal dari produsen, sehingga akan dihasilkan output yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Tempat jual beli hasil produksi (output) tersebut dinamakan pasar hasil produksi.
Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Hasil Produksi
Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Hasil Produksi
1. Macam-Macam Pasar Faktor Produksi/Pasar Input
Pasar input terdiri atas faktor-faktor produksi yang meliputi pasar sumber daya alam (tanah), sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan pengusaha.

a. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam/Tanah

Faktor produksi tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara atau sering disebut sumber daya alam (natural resources). Jumlah tanah adalah tetap atau penawarannya tetap, maka kurva penawaran tanah bersifat inelastis sempurna (berbentuk garis lurus), sedangkan permintaan akan tanah terus bertambah, sehingga harga tanah akan semakin meningkat. Bila ditunjukkan dengan grafik akan tampak sebagai berikut.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi SDA/tanah
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor
produksi SDA/tanah
Dari Gambar diatas, dapat kamu lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D’D’ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan.

b. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia
Faktor produksi tenaga kerja adalah semua tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, serta terdidik atau tidak terdidik, atau sering disebut dengan sumber daya manusia (human resources) yang melakukan kegiatan produksi barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan produktivitas.
Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.

1) Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
2) Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
3) Tinggi rendahnya laba pengusaha.
4) Adanya investasi dari pengusaha

Kurva pada pasar faktor produksi tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi tenaga kerja.
Pergeseran kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi
tenaga kerja.
Dari Gambar terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S’ S’. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.
c. Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah tempat ditawarkannya barang-barang modal untuk kepentingan proses produksi. Pengertian barang modal tidak hanya berupa mesin-mesin ataupun peralatan saja, tetapi juga modal uang (yang merupakan dana untuk membeli barang-barang modal). Modal yang berupa uang diperoleh dari tabungan dan pinjaman, yang nantinya akan digunakan untuk investasi.

Diharapkan dengan investasi tersebut, permintaan dan penawaran akan barang modal mengalami penigkatan, sehingga kurva permintaan (D) dan kurva penawaran (S) bergeser ke kanan. Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal tampak seperti Gambar berikut.
Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal.
Kurva permintaan dan penawaran pada pasar
faktor produksi modal.
d. Pasar Faktor Produksi Pengusaha (Kewirausahaan)
Faktor produksi pengusaha merupakan orang-orang yang berjiwa wiraswasta atau mempunyai kecakapan dalam tata laksana perusahaan (managerial skill). Pengusaha mempunyai peranan yang sangat menentukan, yaitu mengorganisasi faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Teori Nilai Faktor Produksi
Teori nilai faktor-faktor produksi seperti sewa tanah, upah tenaga kerja, bunga modal, dan laba pengusaha dapat kamu pelajari pada pembahasan berikut disertai tokoh-tokoh yang mengemukakan teori tersebut.

a. Teori Sewa Tanah (Rent)
Sewa tanah adalah balas jasa yang diterima pemilik tanah, karena tanah dapat memberikan manfaat berupa semua yang terkandung dalam tanah. Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori sewa tanah antara lain sebagai berikut.

1) David Ricardo
Tinggi rendahnya sewa tanah akan ditentukan oleh kesuburan tanah. Oleh karena itu teori ini disebut juga Teori Differensial.

2) Von Thunen
Tinggi rendahnya sewa tanah selain ditentukan oleh perbedaan kesuburan tanah juga jauh dekatnya (letak) tanah dengan pasar.

b. Teori Upah Tenaga Kerja
Upah dan gaji merupakan balas jasa yang diterima tenaga kerja karena jasanya dalam proses produksi. Upah dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu:
  1. upah nominal yaitu upah yang diukur dengan satuan uang tanpa memperhitungkan berapa barang yang dapat dibeli,
  2. upah riil yaitu upah yang diukur dengan barang dan jasa yang dapat diperoleh dengan upah yang diterima.
Pemberian upah dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Upah berdasarkan waktu artinya pemberian upah dihitung berdasarkan lamanya waktu kerja, misalnya upah harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya.
  2. Upah sliding scale artinya pemberian upah mengikuti perubahan penjualan produk dan tidak terdapat penentuan upah minimum.
  3. Upah indeks artinya pemberian upah berdasarkan indeks biaya hidup atau daya beli buruh.
  4. Upah menurut satuan hasil (prestasi) artinya jumlah upah yang diterima pekerja tergantung pada prestasi kerja yang disumbangkan pada proses produksi.
  5. Upah profit sharing artinya upah yang diberikan besarnya tetap, tetapi akan memperoleh bagian keuntungan perusahaan atau bagian laba.
  6. Upah copartnership artinya pekerja diberikan bagian keuntungan tetapi dalam bentuk saham atau sero, sehingga pekerja ikut memiliki perusahaan.
Buruh bangunan biasanya dibayar dengan upah harian.
Buruh bangunan biasanya dibayar dengan
upah harian.

Tokoh-tokoh dalam teori upah pekerja di antaranya sebagai berikut.
1) David Ricardo (Teori Upah Alami)
Besarnya upah buruh sama dengan biaya hidup minimum buruh beserta keluarganya.

2) F. Lassale (Teori Upah Besi)
Besarnya upah rata-rata buruh sama dengan biaya hidup minimum buruh, karena pengusaha cenderung menekan buruh demi keuntungannya.

3) J.S. Mill (Teori Dana Upah)
Besarnya upah akan ditentukan oleh dana upah yang tersedia dan jumlah buruh.
John Stuart Mill (1806-1873)
John Stuart Mill
(1806-1873)

Ia seorang berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1848, ia
menerbitkan bukunya yang sangat terkenal Principles of Political
Economy. Ia menekankan bahwa dasar-dasar pokok (basic principles)
yang menguasai aktivitas ekonomi berlaku mutlak.
4) Von Thunen (Teori Upah Ethis)
Besarnya utah akan bergantung pada besarnya biaya pemeliharaan hidup dan besarnya produktivitas kerja buruh.

5) Karl Marx (Teori Upah Lebih)
Tenaga kerja memiliki nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilai lebih.

6) Clark (Teori Produktivitas Marginal)
Menurut Clark, besarnya upah buruh tidak dapat melebihi produktivitas marginal dari kerja buruh.

c. Teori Bunga Modal
Bunga modal adalah balas jasa yang diterima pemilik modal, karena modalnya digunakan untuk proses produksi. Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori bunga modal adalah sebagai berikut.
1) J.B. Say (Teori Produktivitas)
Bunga modal merupakan kontra karena modal itu dapat menghasilkan produk / barang.

2) Nassau W. Senior (Teori Abstinence/Penghematan)
Bunga modal merupakan balas jasa kepada pemiliknya karena ia telah melakukan penghematan (tidak berkonsumsi) membentuk modal.

3) Von Bohm Bawerk (Teori Agio/Time Preference)
Bunga modal ini berdasarkan pada nilai uang yang senantiasa turun. Oleh karena itu, bunga modal ini dimaksudkan agar nilai uang yang dikembalikan tetap sama dengan nilai uang tersebut pada saat dipinjamkan.

4) J.M. Keynes (Teori Likuiditas)
Bunga modal merupakan balas jasa karena pemiliknya telah mengorbankan likuiditas (kemampuan untuk mengadakan pembayaran).
d. Teori Laba Pengusaha
Laba usaha adalah balas jasa yang diterima seorang pengusaha atau wirausaha. Tokoh dalam teori laba pengusaha antara lain sebagai berikut.

1) Adam Smith
Laba pengusaha dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) normal profit yang meliputi bunga modal milik pengusaha dan balas jasa keahlian.
b) extraordinary profit yang berupa balas jasa berupa keuntungan.

2) J.B. Say
Laba pengusaha akan ditentukan oleh keahlian dalam memimpin perusahaan dan risiko yang akan ditangungnya.

3) Von Thunen
Laba pengusaha merupakan laba setelah dikurangi pengeluaran.

4) J. Schumpeter
Laba pengusaha merupakan balas jasa karena kemampuan pengusaha dalam mengadakan kombinasi baru atau inovasi baru dalam proses produksinya.

Kombinasi itu meliputi:
- penggunaan teknik produksi yang baru,
- penemuan bahan dasar yang baru,
- pembukaan daerah pemasaran yang baru,
- penggunaan manajemen yang baru,
- penggunaan teknik promosi yang baru,
- penggunaan teknik pemasaran yang baru.
Joseph Schumpeter (1883-1950)
Joseph Schumpeter
(1883-1950)

Ia seorang ahli ekonomi Australia, yang menerbitkan buku Capitalism,
Sosialism, and Democracy tahun 1942. Menurutnya, manusia
yang pegang peran dalam ekonomi kapitalis ialah pengusaha
(entrepreneurs).
     http://www.plengdut.com/2013/01/pasar-faktor-produksipasar-input.html
on Leave a Comment

Apa yang kamu ketahui tentang pasar oligopoli ?

Pengertian, Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

Oligopoli berasal dari kata olio yang berarti beberapa, dan kata poli yang berarti penjual. Secara sederhana Oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa penjual.
Dalam ilmu ekonomi, Pasar oligopoli didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar yang terdiri dari beberapa produsen atau penjual yang menguasai penawaran. Biasanya terdiri dari dua sampai 10 penjual. Penguasaan penawaran dalam pasar oligopoli dapat dilakukan secara independen atau sendiri-sendiri ataupun secara diam-diam bekerja sama.
Ciri keterkaitan yang khas pada pasar oligopoli adalah kebijakan penurunan harga barang oleh suatu perusahaan cenderung akan diikuti oleh perusahaan lannnya. Hal ini tidak terjadi ketika perusahaan lainnya menaikkan harga barannya.
Tiap-tiap perusahaan menetapkan kebijakan sendiri-sendiri, dan setiap kebijakan yang telah dikeluarkan dari suatu perusahaan akan segera direspon oleh perusahaan lainnya.  Setiap Perusahaan yang ada dalam pasar oligopoli berkeyakinan bahwa kebijakan dari suatu perusahaan akan mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan lainnya.
Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi. Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak dijumpai karena didukung oleh teknologi yang sangat modern. Teknologi modern akan memberikan efisiensi yang sangat optimum ketika jumlah produksi mencapai jumlah yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan jumlah perusahaan yang terlibat dalam pasar oligopoli menjadi sangat sedikit.

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Perusahaan menghasilkan barang standar dan barang dengan jenis/corak beragam. Industri dengan barang yang berstandar merupakan industry yang menghasilkan bahan baku seperti produsen bensin, industry baja, semen, industri kimia, dan industry penghasil bahan bagunan. Selain itu beberapa perusahaan dalam pasar oligopoly menghasilkan barang-barang dengan jenis atau corak yang berbeda-beda seperti pada industry otomotif, industry sabun, industry telephon selular dan industry elektronik lainnya.
  2. Promosi melalui iklan secara terus-menerus. Perusahaan dalam pasar oligopoly yang menghasilkan barang-barang dengan jenis atau corak yang berbeda harus melakukan promosi untuk mengenalkan produknya pada pembeli. Perusahaan harus mengalokasikan dana cukup besar untuk Biaya promosi atau iklan ini. Tujuan promosi ini adalah untuk menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Untuk perusahaan penghasil barang standar, biaya iklan relative lebih kecil dan pomosi bertujuan untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
  3. Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga  sampai dengan sepuluh yang menjual produk substitusi. Pasar oligopoli mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang atau cross elasticity of demand yang relatif  tinggi.
  4. Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya. Hal ini karena perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
  5. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain. kekuatan harga tergantung pada cara harga itu ditentukan. Jika harga bukan merupakan kesepakatan, maka kekuatan harga menjadi lemah. Ketika suatu perusahaan menurunkan harga, maka peusahaan lain akan cenderung melakukan penurunan harga pula. Ketika harga dibuat dengan cara kesepakatan antara perusaaan yang ada dalam pasar oligopoli, maka harga cenderung lebih kuat, tidak mudah untuk diturunkan oleh suatu perusahaan.
on Leave a Comment

Definisi pasar persaingan monopolistik ?

Pasar monopolistik (kadang disebut juga pasar persaingan monopolistik atau pasar monopolistis) adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
on Leave a Comment

Apa itu pasar monopoli ?

Pengertian Dan Ciri-Ciri Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk atau jenis pasar yang hanya terdapat satu kekuatan atau satu penjual atau satu perusahaan yang menguasai seluruh penawarannya. Pada pasar ini tidak ada pihak lain yang dapat menyainginya, sehingga menjadi pure monopoly atau monopoli murni. Perusahaan yang monopoli menghasilkan produk yang tidak diproduksi oleh perusahaan lain, tidak ada pengganti yang mirip. Contoh pasar monopoli adalah perusahaan negara,  perusahaan minyak bumi serta gas alam dan lainnya.

Ciri-Ciri Pasar Monopoli

Pasar monopoli memiliki ciri-ciri yang sangat bertentangan dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:
1) Di dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual. Barang atau jasa yang dihasilkan hanya dapat dibeli di pasar monopoli, tidak tersedia di tempat lain.
2) Jenis barang yang diproduksi atau dijual tidak ada barang penggantinya, nosubstituties yang mirip. Barang yang dihasilkan merupakan satu-satunya dan jenis barang tersebut tidak dapat digantikan oleh barang lainnya.
3) Adanya hambatan atau rintangan atau barriers bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli. Hambatan ini merupakan faktor kuat mengapa pasar monopoli terbentuk. Hambatan dapat berupa legalistas yaitu dibatasi oleh undang-undang, hambatan teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat tinggi sehingga barang sulit ditiru,  atau hambatan modal yaitu perlunya modal besar dalam memproduksi barang sejenis.
4) Pelaku pasar monopoli dapat menentukan harga barang sesuai keinginannya. Namun demikian, Penjual ini tidak mempengaruhi harga dan output dari produk lain yang dijual atau ditawarkan dalam perekonomian.
5) Sifat monopolinya menyebabkan Perusahaan tidak memerlukan promosi atau iklan dalam memasarkan produknya. Tidak ada barang alternatif atau penggantinya menyebabkan pembeli terpaksa membeli hasil produksi dari perusahaan monopoli.
on Leave a Comment

Apa itu Pasar Persaingan Sempurna ?

Penegertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan salah satu pasar yang terdiri dari banyak pembeli dan penjual, namun demikian pembeli dan penjual secara individual atau perseorangan tidak dapat memengaruhi harga pasar. Pada pasar ini harga yang terbentuk merupakan cerminan dari keinginan penjual dan pembeli secara keseluruhan atau bersama-sama.
Pasar persaingan sempurna diklaim sebagai bentuk pasar yang paling ideal. Hal ini didasari oleh argumen bahwa pasar ini mampu menjamin terjadinya kegiatan produksi dengan sangat efisien. Walaupun dalam kenyataannya hampir tidak ada satu pun pasar yang bisa memenuhi seluruh sifat dari pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki mobilitas sempurna dari sumber daya dan didukung oleh pengetahuan yang sempurna dari pembeli maupun penjual.  Dengan demikian kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak secara bebas. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain adalah bursa efek atau pasar modal atau pasar uang.

Karakteristik Atau Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Beberapa ciri dari pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
a.    Jumlah Pembeli dan Penjual Relatif Banyak
Karena jumlah penjual dan pembeli sangat banyak maka masing-masing pembeli dan penjual secara individual atau perseorangan tidak akan mampu memengaruhi harga pasar.
b.    Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan BersifatHomogen
Bersifat homogen berarti barang dan jasa yang diperjualbelikan memiliki ciri dan kualitas yang sama. Konsumen beranggapan bahwa antara barang dan jasa satu dengan yang lain tidak memiliki perbedaan.
c.    Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar dengan Sempurna
Pembeli dan penjual sama-sama mengetahui keadaan, kualitas dan harga barang maupun jasa yang akan ditransaksikan.
d.   Pembeli dan Penjual Bebas Keluar Masuk Pasar
Pasar persaingan sempurna memberikan kebebasan bagi penjual untuk  berdagang dan pembeli untuk berbelanja.  Dengan kata lain, siapa pun bebas keluar masuk pasar.
e.    Faktor-Faktor Produksi Bebas Bergerak
Dalam pasar ini, faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan pengusaha dapat bebas bergerak ke mana pun tanpa ada halangan.
f.     Tidak Ada Campur Tangan Pemerintah
Pemerintah tidak turut campur dalam menentukan harga atau memberikan fasilitas khusus bagi produsen tertentu. Dengan demikian, mekanisme yang terjadi dalam pasar ini benar-benar bebas dari campur tangan pemerintah.
Konsekuensi dari ciri-ciri tersebut menyebabkan seorang  produsen tidak dapat mengubah harga pasar yang berlaku. Di sini, seorang produsen hanya sebagai pengambil harga atau price take. Dalam  jangka pendek produsen yang berada pada pasar persaingan sempurna dapat menentukan jumlah produksi yang dapat mendatangkan keuntungan maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika pendapatan marjinal atau MR sama dengan biaya marjinal atau MC dan juga sama dengan harga outputnya.
Pustaka:
  1. Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
  2. Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.
on Leave a Comment

Apa yang kamu ketahui tentang pendekatan marjinal ?

Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari  jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negative dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC  yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku.[5] sehingga π=TR-TC.
on Leave a Comment

Apa yang kamu ketahui tentang pendekatan rata-rata ?

Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q.
Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P=AC. Keputusan untuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya(maximum Selling) Agar laba (π) makin besar.
on Leave a Comment

Apa yang kamu ketahui tentang pendekatan totalitas ?

Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total(TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah samadengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variable(VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q). [2]
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (Maximum Selling).Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.

Friday, March 13, 2015

on Leave a Comment

Termodinamika