Sunday, September 21, 2014

on Leave a Comment

DAMPAK FORMALIN DAN BORAKS BAGI KESEHATAN

BAHAYA FORMALIN DAN BORAKS PADA PANGAN

Disusun oleh : Riyan Yoga Sakti
NIM : 41614010034


1.        Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, pangan merupakan kebutuhan yang wajib bagi seorang manusia. Manusia tidak dapat hidup jika tanpa pangan. Karena pangan berfungsi untuk memberikan asupan gizi dan energi bagi tubuh kita. Jika tanpa pangan maka kita akan mudah sakit bahkan cepat meninggal. Maka sudah sangat jelas bahwa pangan sangat penting bagi manusia, bahkan untuk hewan.
Dalam kebutuhan pangan kita, tentu kita ingin apa yang kita makan sangat berguna dan menyehatkan tubuh. Tapi tidak menutup kemungkinan semua makanan yang kita telah makan akan berguna bagu tubuh kita. Ada pula makanan yang tidak baik bagi kesehatan. Ini dikarenakan makanan tersebut telah dicampuri Formalin dan Boraks. Tentu ini sangat memperihatinkan bagi kita semua. Insya Allah dengan karya ilmiah yang saya tulis ini semoga bisa berguna bagi pembaca dalam memilih makanan sehari-hari kita.

2.        Pokok Permasalahan

-          Apa itu Formalin dan Boraks ?
-  Jenis makanan apa saja yang menjadi sasaran para oknum pengguna Formalin dan Boraks dalam proses pembuatannya ?
-  Bagaimana cara mengenali mana makanan yang telah terkontaminasi Formalin dan Boraks ?
-          Dampak apa sajakah yang dapat merugikan tubuh ?
-          Peran pemerintai RI dalam memberantas Formalin dan Boraks ?

3.        Pembahasan Masalah

3.1      Apa itu Formalin dan Boraks ?

Formalin adalah Formaldehida yang terlarut dalam air berkadar 36 - 40 %. Formalin biasanya juga mengandung alkohol 10 – 15 %. Alkohol ini berfungsi sebagai stabilisator supaya zat asli (Formaldehida) tidak mengalami polimerisasi. Ciri Formalin tidak berwarna dan baunya sangat menusuk hidung. Formalin biasanya diperdagangkan dengan nama lain seperti : Formol, Morbicid, Methanal, Methyl Oxide, Trioxane, Superlysoform, dan masih banyak nama beragam lainnya. Pada dasarnya Formalin berguna untuk urusan luar tubuh.
Formalin berfungsi untuk :
-          Pembasmi hama
-          Industri perkayuan sebagai perekat
-          Pengawet tubuh mayat
-          Desinfektan industri plastik, busa, dan kertas.

Boraks berasal dari bahasa arab berarti Bouraq. Boraks adalah kristal berbentuk lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Borak memiliki banyak nama dagang juga, seperti Pijer, Obat Gendar, Bleng, Setitet, Obat Puli, Obat Lontong.Boraks aslinya garam Natrium tetrabonat yang digunakan pada industri non pangan.
Boraks berfungsi untuk :
-          Industri kertas, gelas, kayu, dan keramik
-          Bahan solder
-          Pengontrol kecoak
-          Industri farmasi : salep, bedak, dan obat pencuci mata.

3.2      Jenis makanan apa sajakah yang menjadi sasaran para oknum pengguna Formalin dan Boraks dalam proses pembuatannya ?
Tanpa kita sadari tidak sedikit jenis makanan yang telah mengandung Formalin dan boraks, seperti :
-          Bakso
-          Mi basah
-          Tahu
-          Ikan
-          Ayam potong
-          Gula merah
-          Kerupuk gendar

Tapi tidak menutup kemungkinan makanan lain bebas dari Formalin dan Borak. Semakin lama oknum nakal akan semakin licik dalam menjual makanan yang tidak steril.


3.3    Bagaimana cara mengenali mana makanan yang telah terkontaminasi Formalin dan Boraks ?

Kita sebagai konsumen makanan, tentu harus selektif dalam memilih makanan sehari-hari kita. Walaupun makin banyak jenis makanan yang yang dicampuri Formalin dan Boraks, tidak berarti kita tak bisa membedakannya. Ada kalanya kita tak sembarang membeli makanan yang ada disekitar kita. Tentu sangat fatal bagi kesehatan, tak cuma anda tapi keluarga dan teman-teman anda akan merasakan akibatnya jika tidak selektif dalam membeli makanan.

Berikut cara mengenali makanan yang telah dicampuri Formalin dan Boraks :
BAKSO
-          Lebih kenyal dibanding bakso biasa.
-          Tahan lama dan awet sampai berhari-hari.
-          Warna lebih putih.
-          Jika dilempar ke lantai, akan memantul seperti bola bekel.

MI BASAH
-          Bau yang menyengat
-          Awet, bisa tahan 2 hari di suhu 25o, bisa tahan sampai 15 hari di suhu 10o.
-          Tampak mengkilat.
-          Tidak mudah putus(elastis).
-          Tidak lengket.

TAHU

-          Bentuk yang bagus.
-          Kenyal.
-          Awet dan sulit hancur.
-          Menyengat baunya.
-          Aroma kedelai tidak tercium lagi.

IKAN

-          Kenyal.
-          Warna putih bersih.
-          Insang berwarna merah tua.
-          Awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
-          Tidak berbau amis, tapi bau menyengat.


AYAM POTONG

-          Berwarna putih bersih.
-          Tidak mudah busuk.


GULA MERAH

-          Keras sekali.
-          Sulit dibelah.
-          Di bagian dalam terdapat butiran megkilat.

KERUPUK GENDAR

-          Jika digoreng akan mengembang dan empuk.
-          Teksturnya bagus dan renyah.



3.4                Dampak apa sajakah yang dapat merugikan tubuh ?


Sudah dijelaskan bahwa Formalin dan Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Formalin dan Boraks jika dikonsumsi dengan konsentrasi tinggi akan memengaruhi syaraf tubuh. Lagi pula secara umum kita tidak tahu berapa tinggi tingkat konsentrasi Formalin dan Boraks yang ada disekitar kita. Jauhkan makanan-makanan yang tidak menyehatkan dari keluarga kita. Boraks dapat menyebabkan :

-          Muntah dan diare
-          Tanda dan gejala kronis
-          Nafsu makanan menurun
-           Gangguan hati, otak, dan ginjal
-          Demam
-          Koma
-          Depresi dan apatis
-          Pingsan
-          Kematian

Adapun Formalin dapat menyebabkan :

-          Jika terhirup menyebabkan rasa terbakar di hidung dan tenggorokan.
-          Kemerahan pada kulit dan gatal apabila terkena kulit.
-          Mata memerah, gatal, berair, mata rusak, dan kebutaan.
-          Menyebabkan mual, muntah, perut perih, diare, pusing, gangguan jantung dan hati, koma, bahkan kematian.

3.5                Peran pemerintai RI dalam memberantas Formalin dan Boraks ?


Walaupun penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.

Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.



4.        KESIMPULAN

1.        Masyarakat kota sebagian besar sudah mengetahui bagaimana dampak bahaya dari Formalin dan Boraks pada makanan.
2.        Masih ada sebagian kecil masyarakat kota yang belum mengetahui dampak Formalin dan Boraks pada makanan. Begitu pula dengan masyarakat desa.
3.        Masyarakat mengetahui bahwa bakso adalah sasaran utama pada penggunaan Formalin dan Boraks. Padahal makanan lain banyak juga yang tak luput dari penggunaaan boraks.
4.        Peranan pemerintah RI masih kurang tegas dalam pemberantasan Formalin dan Boraks sehingga masih banyak sekali oknum-oknum pengguna boraks.






5.   SARAN

1.      Seharusnya pemerintah memberikan pengarahan atau penyuluhan tentang Formalin dan Boraks kepada seluruh rakyat secara merata.
2.      Meningkatkan aktivitas pembasmian Formalin dan Boraks yang tidak sesuai kegunaannya.
3.      Masyarakat harus lebih selektif dalam memilih makanan dan jeli dalam meneliti makanan yang ingin dikonsumsi.
4.      Kesadaran pedagang yang harus ditingkatkan agar meminimalisir penggunaan Formalin dan Boraks.
5.      Memberi sanksi yang tegas bagi oknum yang melanggar.





DAFTAR PUSTAKA










0 comments:

Post a Comment