BAHAYA FORMALIN DAN BORAKS PADA
PANGAN
Disusun oleh : Riyan Yoga Sakti
NIM : 41614010034
1.
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, pangan merupakan kebutuhan yang wajib
bagi seorang manusia. Manusia tidak dapat hidup jika tanpa pangan. Karena
pangan berfungsi untuk memberikan asupan gizi dan energi bagi tubuh kita. Jika
tanpa pangan maka kita akan mudah sakit bahkan cepat meninggal. Maka sudah
sangat jelas bahwa pangan sangat penting bagi manusia, bahkan untuk hewan.
Dalam kebutuhan pangan kita, tentu kita ingin apa yang kita makan
sangat berguna dan menyehatkan tubuh. Tapi tidak menutup kemungkinan semua makanan
yang kita telah makan akan berguna bagu tubuh kita. Ada pula makanan yang tidak
baik bagi kesehatan. Ini dikarenakan makanan tersebut telah dicampuri Formalin
dan Boraks. Tentu ini sangat memperihatinkan bagi kita semua. Insya Allah
dengan karya ilmiah yang saya tulis ini semoga bisa berguna bagi pembaca dalam
memilih makanan sehari-hari kita.
2.
Pokok Permasalahan
-
Apa itu Formalin dan
Boraks ?
-
Jenis makanan apa saja
yang menjadi sasaran para oknum pengguna Formalin dan Boraks dalam proses
pembuatannya ?
-
Bagaimana cara mengenali
mana makanan yang telah terkontaminasi Formalin dan Boraks ?
-
Dampak apa sajakah yang
dapat merugikan tubuh ?
-
Peran pemerintai RI dalam
memberantas Formalin dan Boraks ?
3.
Pembahasan Masalah
3.1 Apa itu Formalin dan
Boraks ?
Formalin adalah Formaldehida yang terlarut dalam air berkadar 36 - 40
%. Formalin biasanya juga mengandung alkohol 10 – 15 %. Alkohol ini berfungsi
sebagai stabilisator supaya zat asli (Formaldehida) tidak mengalami
polimerisasi. Ciri Formalin tidak berwarna dan baunya sangat menusuk hidung.
Formalin biasanya diperdagangkan dengan nama lain seperti : Formol, Morbicid,
Methanal, Methyl Oxide, Trioxane, Superlysoform, dan masih banyak nama beragam
lainnya. Pada dasarnya Formalin berguna untuk urusan luar tubuh.
Formalin berfungsi untuk :
-
Pembasmi hama
-
Industri perkayuan
sebagai perekat
-
Pengawet tubuh mayat
-
Desinfektan industri
plastik, busa, dan kertas.
Boraks berasal dari bahasa arab berarti Bouraq. Boraks adalah kristal
berbentuk lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam
air. Borak memiliki banyak nama dagang juga, seperti Pijer, Obat Gendar, Bleng,
Setitet, Obat Puli, Obat Lontong.Boraks aslinya garam Natrium tetrabonat yang
digunakan pada industri non pangan.
Boraks berfungsi untuk :
-
Industri kertas, gelas,
kayu, dan keramik
-
Bahan solder
-
Pengontrol kecoak
-
Industri farmasi : salep,
bedak, dan obat pencuci mata.
3.2 Jenis makanan apa sajakah
yang menjadi sasaran para oknum pengguna Formalin dan Boraks dalam proses
pembuatannya ?
Tanpa kita sadari tidak sedikit jenis makanan yang telah mengandung
Formalin dan boraks, seperti :
-
Bakso
-
Mi basah
-
Tahu
-
Ikan
-
Ayam potong
-
Gula merah
-
Kerupuk gendar
Tapi tidak menutup kemungkinan makanan lain bebas dari Formalin dan
Borak. Semakin lama oknum nakal akan semakin licik dalam menjual makanan yang
tidak steril.
3.3 Bagaimana cara mengenali
mana makanan yang telah terkontaminasi Formalin dan Boraks ?
Kita sebagai konsumen makanan, tentu harus selektif dalam memilih
makanan sehari-hari kita. Walaupun makin banyak jenis makanan yang yang
dicampuri Formalin dan Boraks, tidak berarti kita tak bisa membedakannya. Ada
kalanya kita tak sembarang membeli makanan yang ada disekitar kita. Tentu
sangat fatal bagi kesehatan, tak cuma anda tapi keluarga dan teman-teman anda
akan merasakan akibatnya jika tidak selektif dalam membeli makanan.
Berikut cara mengenali makanan yang telah dicampuri Formalin dan
Boraks :
BAKSO
-
Lebih kenyal dibanding bakso biasa.
-
Tahan lama dan awet sampai berhari-hari.
-
Warna lebih putih.
-
Jika dilempar ke lantai, akan memantul seperti bola bekel.
MI BASAH
-
Bau yang menyengat
-
Awet, bisa tahan 2 hari di suhu 25o, bisa tahan sampai 15
hari di suhu 10o.
-
Tampak mengkilat.
-
Tidak mudah putus(elastis).
-
Tidak lengket.
TAHU
-
Bentuk yang bagus.
-
Kenyal.
-
Awet dan sulit hancur.
-
Menyengat baunya.
-
Aroma kedelai tidak tercium lagi.
IKAN
-
Kenyal.
-
Warna putih bersih.
-
Insang berwarna merah tua.
-
Awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
-
Tidak berbau amis, tapi bau menyengat.
AYAM POTONG
-
Berwarna putih bersih.
-
Tidak mudah busuk.
GULA MERAH
-
Keras sekali.
-
Sulit dibelah.
-
Di bagian dalam terdapat butiran megkilat.
KERUPUK GENDAR
-
Jika digoreng akan mengembang dan empuk.
-
Teksturnya bagus dan renyah.
3.4
Dampak apa sajakah yang dapat merugikan tubuh ?
Sudah dijelaskan bahwa
Formalin dan Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Formalin dan
Boraks jika dikonsumsi dengan konsentrasi tinggi akan memengaruhi syaraf tubuh.
Lagi pula secara umum kita tidak tahu berapa tinggi tingkat konsentrasi
Formalin dan Boraks yang ada disekitar kita. Jauhkan makanan-makanan yang tidak
menyehatkan dari keluarga kita. Boraks dapat menyebabkan :
-
Muntah dan diare
-
Tanda dan gejala kronis
-
Nafsu makanan menurun
-
Gangguan hati, otak, dan ginjal
-
Demam
-
Koma
-
Depresi dan apatis
-
Pingsan
-
Kematian
Adapun Formalin dapat menyebabkan :
-
Jika terhirup menyebabkan rasa terbakar di hidung dan tenggorokan.
-
Kemerahan pada kulit dan gatal apabila terkena kulit.
-
Mata memerah, gatal, berair, mata rusak, dan kebutaan.
- Menyebabkan mual, muntah,
perut perih, diare, pusing, gangguan jantung dan hati, koma, bahkan kematian.
3.5
Peran pemerintai RI dalam
memberantas Formalin dan Boraks ?
Walaupun penyebaran
boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum,
pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini.
Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai
bahan pengawet makanan masih merajalela.
Sebenarnya, pemerintah
sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat
dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti :
melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream,
black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang
bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi
penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan
& minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No.
71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap
gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang
dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi
sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan
badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.
4.
KESIMPULAN
1.
Masyarakat kota sebagian
besar sudah mengetahui bagaimana dampak bahaya dari Formalin dan Boraks pada
makanan.
2.
Masih ada sebagian kecil
masyarakat kota yang belum mengetahui dampak Formalin dan Boraks pada makanan.
Begitu pula dengan masyarakat desa.
3.
Masyarakat mengetahui
bahwa bakso adalah sasaran utama pada penggunaan Formalin dan Boraks. Padahal
makanan lain banyak juga yang tak luput dari penggunaaan boraks.
4.
Peranan pemerintah RI
masih kurang tegas dalam pemberantasan Formalin dan Boraks sehingga masih
banyak sekali oknum-oknum pengguna boraks.
5. SARAN
1.
Seharusnya pemerintah
memberikan pengarahan atau penyuluhan tentang Formalin dan Boraks kepada
seluruh rakyat secara merata.
2.
Meningkatkan aktivitas
pembasmian Formalin dan Boraks yang tidak sesuai kegunaannya.
3.
Masyarakat harus lebih
selektif dalam memilih makanan dan jeli dalam meneliti makanan yang ingin
dikonsumsi.
4.
Kesadaran pedagang yang
harus ditingkatkan agar meminimalisir penggunaan Formalin dan Boraks.
5.
Memberi sanksi yang tegas
bagi oknum yang melanggar.
DAFTAR PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment