Sunday, June 21, 2015

on Leave a Comment

Soal Materi Pemahaman Kebijakan Moneter-1



http://www.seputarforex.com/sfmateri/sf129035_gb.jpg



Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Negara yang tidak benar dalam mengambil langkah kebijakan moneter akan mengalami masalah keuangan yang akan berdampak bagi segala lapisan masyarakat. Negara yang terkenal akan masalah moneternya adalah negara dari benua Afrika bagian selatan, yakni Zimbabwe. Zimbabwe telah mengalami masalah kebijakan moneter yang paling dahsyat di dunia.

Berkas:Flag of Zimbabwe.svg
zimbabwe flag
Kenapa negara Zimbabwe bisa disebutkan seperti itu. Apa yang menyebabkan negara tersebut mengalami masalah seperti itu ? Berikan potongan artikel dan grafik Inflasinya ?

Jawaban :

Secara garis besar bahwa akar permasalahan dari terjadinya Hiperinflasi di negara Zimbabawe adalah dari pengambilan Kebijakan Moneter oleh pemerintah Zimbabwe. Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe tidak dapat mengendalikan siklus ekonomi negaranya dengan tidak baik malah sangat buruk sekali. Mugabe memerintahkan Bank Sentral untuk terus mencetak uang untuk menggaji para pejabatnya yang mana akan menyebabkan Inflasi yang tidak terkendali.

Adapun penggalan berita dari www.solopos.com.

Inflasi Parah, Mata Uang Zimbabwe 250.000 Triliun per Dolar AS

ilustrasi

Selasa, 16 Juni 2015 14:45 WIB

Krisis keuangan di Zimbabwe beberapa tahun lalu telah membuat mata uang lokal akhirnya dihapus. Bank sentral Zimbabwe saat ini sudah menyediakan US$20 miliar untuk ditukar dengan mata uang lokal.

Inflasi besar-besaran Zimbabwe pada tahun 2009 telah membuat kondisi ekonomi negara di benua Afrika tersebut hancur.
Dikonfirmasi bank sentral Zimbabwe, awal tahun 2015 ini, US$1 nilainya setara dengan 35 kuadriliun dolar Zimbabwe. Jika ditulis dengan angka lengkap adalah maka US$1 sama dengan 35.000.000.000.000.000 Dollar Zimbabwe. Sedangkan untuk mata uang Zimbabwe kuno, memerlukan 250.000 triliun untuk mendapatkan US$1.

Saat terjadi inflasi parah, Bank Sentral Zimbabwe pernah mencetak uang kertas pecahan 100 triliun. Uniknya, uang sebanyak itu tidak akan cukup untuk membayar ongkos bus selama satu minggu. “Itu tidak cukup untuk naik bus umum untuk bekerja selama seminggu,” ucap salah satu sumber seperti yang dilansir Mirror.co.uk, Senin (15/5/2015).

Hancurnya nilai tukar mata uang Zimbabwe ini membuat Bank Sentral Zimbabwe memutuskan untuk menghapus mata uang tersebut dalam pembayaran dalam negeri. Sebagai gantinya, pihak bank menawarkan kepada warga untuk menukar mata uang dolar Zimbabwe dengan mata uang dolar Amerika.
Bank sentral Zimbabwe saat ini sudah menyediakan US$20 miliar untuk ditukar dengan mata uang lokal. Sedangkan waktu penukaran akan berlangsung hingga September tahun ini.

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQgKJAfySGjYofxfHP3puqstKojZ0QkmuxUzRvj2CSiXlGV9EENGhCwKk__gxfbuRXeDWqaq1ALXx2APvBrmmQfUf3BdOk2i2VQu6AJ0TdEMCokkUBBacVYRYN_XndHZInk-5Y7NWZPwo/s1600/Inflasi+Zimbabwe+2009.bmp 

 referensi :

http://www.jpnn.com/read/2015/06/13/309390/Inflasi-Berlebihan,-Mata-Uang-Zimbabwe-Tak-Bernilai,-Uang-pun-Dijual-ke-Turis-sebagai-Suvenir

http://www.solopos.com/2015/06/16/krisis-moneter-inflasi-parah-mata-uang-zimbabwe-250-000-triliun-per-dolar-as-614845

https://id.wikipedia.org/wiki/Zimbabwe

http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=117047&title=kasus_inflasi_bangsa_zimbabwe

http://harysudarmanto.blogspot.com/2010/02/zimbabwe-riwayatmu-kini-menatap-masa.html

 

0 comments:

Post a Comment